Apa itu Syirik (yusyrik : tusyrik billaahi) merampas, mendahului, sekutui serta diadakan tandingan & bandingan bagi hak & kekuasaan mutlak Allah, apatah lagi kalau menjadikan hak & kekuasaan mutlak zat Allah sebagai hak diri, keturunan, kaum, puak, jama'ah, partinya.
Bermulanya Syirik (tanpa mengira Syirik Khofi, Qalbi : Galli) itu dari I'ttiqad (yakin qalbu) - Aqidah (yakin akal) & zahirnya bersaksikan pancaindera dhohir cara, sifat, kata-kata, perbuatan penoh RIYA, UJUB, SUM'AH, TAKABBUR.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ قَالُوا وَمَا الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الرِّيَاءُ
“Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takut terjadi pada kalian (umat Ku) adalah syirik (khafi) kecil”, para sahabat bertanya : “Wahai Rasulullah, apa itu syirik kecil ? Rasulullah menjawab : “Riya’” (termasuk Ujuk, Suma'ah, Takabbur, kalimah 4 serangkai yang menghapuskan segala Ibadah & amal benar, baik, kebajikan dialam perbuatan anggota jasad).
[HR. Ahmad]
FAKTA al-Quran :
1) Islam (al-Islam : I'ttiqad - yakin qalbu & Aqidah - yakin akal). Perkara ghaib qalbu & ghaib akal merupakan hak & kekuasaan mutlak Allah, kerana hanya Allah yang berkuasa mutlak untuk membuka pintu akal & qalbu keturunan anak Adam : bangsa, kaum, puak manapun.
2) Nabi SAW sendiri pun tidak punya daya upaya untuk membuka pintu akal & qalbu bani Israiel : Arab sekalipun, sebaliknya Allah memerintahkan Rasulullah SAW agar sampaikan (Dakwah Ilaahu : Lillaahi) apa yang benar dari Allah & setelah disampaikan (dakwah), maka selesaikan lah tugas Nabi - Rasulullah SAW.
3) Tidak ada satu ayat pun yang menyatakan maksud "perjuangan (jihad) Islam (al-Islam) malah juga tidak ada kalimah bacaan al-Quran yang bermaksud "Perjuangan (jihad) Agama (ad-deen).
Jika demikian, adakah orang yang telah dilapangkan Allah (hak & kekuasaan mutlak Allah) dadanya (qalbu - i'ttiqad) untuk menerima Islam (al-Islam : lil-Islam), lalu ia tetap berada dalam cahaya (hidayah petunjuk) dari Tuhannya (Allah), (sama seperti orang yang tertutup mata hatinya (qalbu) dengan selaput kederhakaan - SYIRIK : merampas, merebut hak & kekuasaan mutlak Allah, kemudian jadikan hak diri, keturunan, kaum, puak, jama'ah, partinya)? Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang keras membatu hatinya daripada menerima peringatan (akan hak & kekuasaan mutlak Allah) yang diberi oleh Allah. Mereka yang demikian keadaannya, adalah dalam kesesatan yang nyata.
(Az-Zumar 39:22)
///
Zuriat Sheikh Ab Halim Yunan.
Bermulanya Syirik (tanpa mengira Syirik Khofi, Qalbi : Galli) itu dari I'ttiqad (yakin qalbu) - Aqidah (yakin akal) & zahirnya bersaksikan pancaindera dhohir cara, sifat, kata-kata, perbuatan penoh RIYA, UJUB, SUM'AH, TAKABBUR.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ قَالُوا وَمَا الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الرِّيَاءُ
“Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takut terjadi pada kalian (umat Ku) adalah syirik (khafi) kecil”, para sahabat bertanya : “Wahai Rasulullah, apa itu syirik kecil ? Rasulullah menjawab : “Riya’” (termasuk Ujuk, Suma'ah, Takabbur, kalimah 4 serangkai yang menghapuskan segala Ibadah & amal benar, baik, kebajikan dialam perbuatan anggota jasad).
[HR. Ahmad]
FAKTA al-Quran :
1) Islam (al-Islam : I'ttiqad - yakin qalbu & Aqidah - yakin akal). Perkara ghaib qalbu & ghaib akal merupakan hak & kekuasaan mutlak Allah, kerana hanya Allah yang berkuasa mutlak untuk membuka pintu akal & qalbu keturunan anak Adam : bangsa, kaum, puak manapun.
2) Nabi SAW sendiri pun tidak punya daya upaya untuk membuka pintu akal & qalbu bani Israiel : Arab sekalipun, sebaliknya Allah memerintahkan Rasulullah SAW agar sampaikan (Dakwah Ilaahu : Lillaahi) apa yang benar dari Allah & setelah disampaikan (dakwah), maka selesaikan lah tugas Nabi - Rasulullah SAW.
3) Tidak ada satu ayat pun yang menyatakan maksud "perjuangan (jihad) Islam (al-Islam) malah juga tidak ada kalimah bacaan al-Quran yang bermaksud "Perjuangan (jihad) Agama (ad-deen).
Jika demikian, adakah orang yang telah dilapangkan Allah (hak & kekuasaan mutlak Allah) dadanya (qalbu - i'ttiqad) untuk menerima Islam (al-Islam : lil-Islam), lalu ia tetap berada dalam cahaya (hidayah petunjuk) dari Tuhannya (Allah), (sama seperti orang yang tertutup mata hatinya (qalbu) dengan selaput kederhakaan - SYIRIK : merampas, merebut hak & kekuasaan mutlak Allah, kemudian jadikan hak diri, keturunan, kaum, puak, jama'ah, partinya)? Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang keras membatu hatinya daripada menerima peringatan (akan hak & kekuasaan mutlak Allah) yang diberi oleh Allah. Mereka yang demikian keadaannya, adalah dalam kesesatan yang nyata.
(Az-Zumar 39:22)
///
Zuriat Sheikh Ab Halim Yunan.